WARDROP Family

assalamu'alaikum

good evening, kali ini saya akan memenuhi janji saya yang akan posting tentang Wardrop Family. sebenarnya apa sih wardrop family? 

wardrop family adalah nama "geng" yang terdiri dari beberapa mahasiswa FKIP UNS Surakarta yang melangsungkan kegiatan PPL di salah satu sekolah negeri di Surakarta pada tahun 2013. 

wardrop diambil merupakan singkatan dari wardah dan no drop. (apa banget) :D tapi itulah kami, berangkat dari kekonyolan kami, terbentuklah nama tersebut. history dari penciptaan nama tersebut ketika kami usai menunaikan sholat Idul Adha di sekolah tempat kami PPL. kami semua terpaksa tidak bisa pulang kampung karena ada rangkaian acara pada hari raya Idul Adha. nah, usai melaksanakan sholat Idul Adha, kami spent time di taman kota balekambang dengan syarat masih mengenakan pakaian sewaktu sholat Idul Adha, cowok2 masih pada pake sarung, cewek2 juga ada yang pake gamis. that's funny, karena kami menjadi pusat perhatian di balekambang dengan kostum kami yang ala-ala pengajian :D

bukan wardrop namanya kalau tidak membuat keramaian ditempat dimana kami singgah. segala macam snack dan minuman telah kami siapkan (karena sebelum sampai di balekambang, beberapa dari kami ada yang ke minimart untuk membeli makanan :D) mulai dari macam2 makanan ringan dan minuman. okaayy kita berasa menjadi keluarga yang sedang bertamasya (nyewa tikar buat duduk lesehan). 

taraaaam, permainan dimulai. sompyang atau entah apa nama dari permainan yang kami lakukan. intiya, pertama harus meletakkan beberapa jari dibawah, lalu dihitung urut sesuai abjad dari A-Z, lalu kami harus menyebutkan salah satu iklan TV yang berawalan dengan huruf yang ada (jari terakhir, menunjukkan huruf abjad. yaa semoga paham dg permainan yg aku jelaskan :D).

bincang jum'at

assalamu'alaikum

semoga senantiasa dalam limpahan karunia Allah swt di hari jum'at yang mubarok ini.

well, entah mengapa saya ingin menuangkan perbincangan saya sedari pagi tadi yang terbilang cukup berat.

yakni, bab NIKAH. untuk wanita seumuran saya, menikah bukanlah menjadi hal yang tabu untuk dilaksanakan. banyak teman saya yang sudah dan akan segera menikah. namun satu hal yang saya garis bawahi dari perbincangan pagi tadi. memulai pernikahan tidak melulu dengan kata MAPAN. Mapan dapat dicapai bersama setelah nikah. namun banyak dari wanita yang memilih lelaki mapan untuk dijadikan suaminya. memang tidak bisa kita pungkiri, kodrat sebagai wanita harus dicukupi kebutuhannya. 

terlepas dari hal tersebut, kesiapan seorang lelaki untuk menikah lebih mendominasi perlangsungan pernikahan. lalu apa indikator yg menunjukkan bahwa lelaki tersebut telah siap?
salah satunya yaitu kesiapan lahir dan batin nya. dalam artian lelaki tersebut telah mampu menjadi insan yang baik serta mampu membimbing istrinya. 

kalau dalam pencarian hanya menomor satukan kemapanan tanpa  adanya kasih sayang dan cinta, keluarga tersebut bisa dibilang tidak akan sakinah, karena tidak ada unsur kasih sayang didalamnya. oleh karena itu, yang lebih utama dari mapan adalah kesiapan lahir batin untuk turut serta membimbing sang istri dalam menjalani kehidupan rumah tangga. 

dari perbincangan tadi pagi, saya sadar mengapa seorang laki-laki jarang yang terburu-buru menikah sekalipun dia anak orang kaya yang tanpa harus bekerja pun sudah bisa mencukupi kebutuhan istrinya. salah satunya dari alasan kesiapan nya. karena seorang lelaki kalau sudah memilih untuk menikah, itu berarti dia mempunyai tanggungan yang sangat besar kedepannya. selain mencukupi kebutuhan keluarga, namun surga nya istrinya juga ditanggung oleh suami. dan saya menyadari pula mengapa kebanyakan lelaki memilih untuk hidup mapan terlebih dahulu baru kemudian menikah, karena lelaki mempunyai tanggungan berupa istri dan tidak mau mengecewakan istri dengan ketidak mampuannya untuk mencukupi segala kebutuhannya. akan lebih bangga apabila mendapatkan hasil dari jerih payah sendiri.

semoga kita termasuk dalam golongan istri sholihah yang mendapatkan suami terbaik dari Allah SWT, aamiin.
wassalam